Kamis, 17 November 2016

Sejarah BMKG Gorontalo

      Sejarah pengamatan Meteorologi dan Geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen kepala rumah sakit di Bogor.
Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetich and Meteorologisch Observatorium dipimpin oleh Dr. Bregsma.
     Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 - 1945, nama instansi meteorologi dan georfisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho.
Pada tahun 1945 dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja. Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dients.
Pada tahun 1949,  Meteorologisch en Geofisiche Dients diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Depatremen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan Udara, tahun 1965 berubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan tahun 1980 diubah namanya menjadi Badan Meteorologi dan Geofisika.
Pada tahun 2008 Badan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
     Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo berdiri tahun 1955 dibawah koordinasi TNI AU guna pelayanan informasi meteorologi penerbangan khususnya pesawat tempur milik TNI AU. Setelah tahun 1965 berubah nana menjadi Diektorat Meteorologi Dan Geofisika, maka personil pengamat meteorologi mulai ditugaskan di Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo bersama sama dengan personil TNI AU.
Pada tahun 1972, Direktotat Meteorologi Dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi Dan Geofisika, maka pengamatan Meteorologi Penerbangan di Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo sepenuhnya diserahkan kepada pengamat PMG dengan klasifikasi stasiun kelas III.
Pada tahun 2013, Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo berubah kelas menjadi stasiun meteorologi kelas I dengan pejabat setingkat eselon 3.
   Selain itu BKMG Gorontalo terdapat pula Stasiun Geofisika Talumelito yang berlokasi si Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dan Stasiun Klimatologi Tilongkabila yang berlokasi di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bonebolango. Stasiun Geofisika Talumelito bertugas bertugas menyampaikan informasi kepada instansi atau pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan gempa bumi. Sedangkan Stasiun Klimatologi Tilongkabila  bertugas bertugas menyampaikan informasi kepada instansi atau pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan Iklim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar